Kentongan merupakan salah satu alat komunikasi tradisional yang pernah in pada zamannya.
Dahulu kentongan tidak hanya dipasang di pos keamanan lingkungan namun juga dipasang disetiap rumah warga. Digunakan sebagai alat komunikasi untuk memberikan tanda yang berkaitan dengan kondisi keamanan lingkungan. Seperti penanda adanya pencuri, penanda bencana alam berupa banjir maupun kebakaran.
Seiring perkembangan Teknologi informasi pada awal tahun 2000, kentongan pun semakin tergeser dengan alat komunikasi lain yang lebih modern dan canggih.
Namun tidak demikian halnya yang terjadi di Desa Pagerandong Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga.
Di Desa Pagerandong, sampai saat ini kentongan masih digunakan sebagai salah satu alat komunikasi. Ini dapat kita lihat di Kantor Desa Pagerandong.
Memasuki kantor Desa Pagerandong, disisi kiri pendopo kita akan melihat sebuah kentongan berwana hitam berukuran cukup besar dengan panjang 2,5 meter terpajang nampak seperti asesoris untuk memperindah ruangan. Terbuat dari kayu pohon mangga yang dipahat oleh salah satu warga Desa Pagerandong pada tahun 2015.
Selain berfungsi sebagai pajangan, kentongan ini juga difungsikan dan dibunyikan pada waktu-waktu tertentu.
Keterangan Foto : Kepala Desa Pagerandong, Tri Adi Hernowo Memukul Kentongan Sebagai Pengingat dan Penanda Kegiatan Pengukuhan Perangkat Desa yang Akan Segera Dilaksanakan.
Seperti disampaikan oleh Kepala Desa Pagerandong, Tri Adi Hernowo, “Kentongan ini dibunyikan saat ada acara ataupun kegiatan di Balai Desa, jadi bunyi kentongan ini untuk mengingatkan dan memberi tanda kepada warga untuk segera menghadiri undangan kami” ungkap Hernowo.
Selain itu, kentongan juga dibunyikan pada malam hari oleh Perangkat Desa kami yang sedang piket malam, sebagai penanda waktu, ujar Hernowo Menambahkan. (*Ibar)