Sidareja-Kaligondang. Adalah mbah Mertasemita warga Dukuh Mlayang Desa Sidareja Kecamatan Kaligondang yang merupakan penduduk pertama di Dukuh Jomblang Desa Sidareja Kecamatan Kaligondang.
Diceriterakan oleh Sanmuheri (80 tahun) yang merupakan keturunan dari Mertasemita, tentang asal usul Dukuh Jomblang sebuah pedukuhan di Desa Sidareja yang terpisah karena aliran sungai Gintung.
Dulu Mertasemita sedang menggembala kerbau dan menggarap sawah di grumbul Jomblang, namun karena banjir, Mertasemita tidak bisa pulang ke Dukuh Mlayang, hingga akhirnya membuat gubug kecil ditengah hutan untuk berteduh dan menginap, yang hingga kini diberi nama grumbul buara.
Selang beberapa hari, air sungai agak surut, istri Mertasemita menyebrang sungai untuk mencari suaminya yang tidak kunjung pulang, setelah kepergiannya untuk menggarap sawah.
Singkat cerita istri Mertasemita bertemu dengan suaminya dan bermalam di gubug kecil yang dibangun oleh suaminya.
Karena merasa betah dan kerasan, akhirnya sepasang suami istri itupun memantapkan hati untuk menetap dan tinggal ditengah hutan berdua. H1ingga mempunyai 2 orang anak, 1 laki laki dan 1 perempuan. Anak laki lakinya diberi nama Sanmuri yang saat ini menjadi penduduk tertua di Dukuh Jomblang.
Sanmuri kemudian menikah dengan seorang perempuan bernama yuni asal Dukuh mlayang dan dikaruniai 5 anak
Dan sampai saat ini Dukuh Jomblang ditinggali oleh 50 Kepala Keluarga yang rata rata masih ada ikatan saudara.